Assalamualaikum
wr wb.
Kepada
yang terhormat Bapak Ketua DPRA Aceh
Dengan
surat ini saya ingin mengulas kembali mengenai harapan bapak perihal dalam
penjaringan dan seleksi calon kepala Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA),
beberapa hari yang lalu di Harian Serambi Indonesia dengan judul 'Rekrutmen
BPMA Jangan Nepotisme'
Di
sini kami lihat menarik untuk dibicarakan kembali karena menurut hemat kami apa
yang bapak harapkan tidak sesuai dengan kenyataan apayang selama ini terjadi di
lingkungan Pemerintah Aceh. Seakan-akan pemerintahan kita terbebas dari hal-hal
yang berbau Nepotisme. Padahal bapak sendiri tau di jajaran Pemerintah Aceh lah
yang lagi tumbuh subur akar-akar nepotisme.
Bapak Ketua Dewan yang terhormat, salah
satu bentuk nepotisme yang sudah mengakar di lingkungan Pemerintah Aceh adalah
rekrutmen dan penerimaan tenaga kontrak, honorer dsb. Di situlah pak,
sebenarnya sarang nepotisme yang sedang berkembang biak di sekitar kita,
hendaknya perlu juga diungkapkan pak, agar sesuai dengan harapan bapak dan
harapan kita semua. Karena selama ini penerimaan dan rekrutmen tenaga kontrak,
honorer dsb, tidak pernah dilakukan dengan cara-cara pendekatan rekrutmen
secara profesional, kepatutan, kelayakan seleksi, dan fair play, justru
pendekatan kekerabatan, familiar, atau nepotisme lah yang sering dipraktekkan.
Bapak
Ketua Dewan yang terhormat, 7000 ribuan tenaga kontrak yang sudah ada
lingkungan Pemerintah Aceh tidak pernah Pemerintah Aceh mengeluarkan sebuah
pengumuman rekrutmen, penerimaan dan seleksi serta uji kompetensi dan keahlian
bagi tenaga kontrak lainnya di media massa (koran). Padahal ratusan ribu
pengangguran Aceh yang ada di luar sana dengan berbagai macam latar pendidikan
dan keahlian sedang menanti sebuah harapan, tetapi Pemerintah Aceh tidak pernah
memberikan sebuah harapan dan kesempatan kepada pengangguran yang lainya,
justru yang masih bersekolah baik tingkatan SMA maupun yang sedang mengenyam
pendidikan sarjana yang banyak kita jumpai di jajaran Pemerintah Aceh yang
sedang mendapatkan kesempatan, karena pejabat birokrasi kita sedang menjalankan
politik balas budi atau jasa jadi begitu mudah bagi para pejabat memasukkan dan
menitipkan anaknya di suatu instansi/dinas yang diinginkan. sedangkan bagi para
si pengangguran lain yang tidak mempunyai hubungan dengan para pejabat
birokrasi atau tidak adanya uang pilicin, maka cenderung akan menjadi
pengangguran sejati.
Maka
tak heran anak dan ayah bekerja dalam satu kantor bahkan dalam satu ruangan,
belum lagi ada tenaga kontrak yang hanya cuma mengambil gaji saja tidak
bekerja, padahal itu sama sekali tidak efektif dan efesiensi dalam dunia kerja
tetapi mau tidak mau pemerintah harus mengeluarkan biaya yang begitu besar
karena sudah duluan diusulkan dalam anggaran RAPBA masing-masing dinas, padahal
dari segi anggaran belanja aparatur pemerintahan sudah begitu membengkak,
bukankah itu bertentangan dan dilarang
oleh negara?.
Dan
kenapa bapak tidak pernah mengutarakan harapan bapak, tetapi kenapa sekarang
begitu Sekda Aceh Drs. Dermawan, MM selaku Ketua tim seleksi kepala BPMA
mengeluarkan sebuah pengumuman di koran (serambi) tentang seleksi calon kepala
BPMA langsung timbul ungkapan harapan bapak mengenai nepotisme, ada apa dibalik
semua itu?, atau jangan-jangan hanya sekedar politik pencitraan bapak,
seharusnya bapak berkaca dulu pada kenyataan yang selama ini terjadi lingkungan
Pemerintah Aceh. Bukan lagi sekedar ungkapan dan harapan semu daribapak ketua
dewan yang terhormat yang kami harapkan mengenai praktek nepotisme, melainkan
tindakan preventif dan kuratif yang perlu bapak lakukan dengan melibatkan seluruh
komponen baik legislatif maupun eksekutif supaya praktek nepotisme yang sedang
tumbuh subuh bisa dihilangkan secara perlahan-lahan. Karena yang sebenarnya
beginilah pak kondisi birokrasi Pemerintah Aceh saat ini, rasanya tidak ada
lagi pemimpin Aceh yang amanah, yang bisa berbuat adil dan berjiwa
profesionalisme.
Bapak
ketua dewan yang terhormat, dengan surat terbuka inilah kami mencoba
memberitahukan asa kami, harapan kami dan keinginan kami semua para
pengangguran di Aceh,sama seperti halnya harapan bapak mengenai nepotisme,
karena bapak lah yang bisa memperjuangkan aspirasi kami demi tercapainya
keadilan dan kemakmuran bagi seluruh pengangguran yang ada di aceh, semoga
kiranya Bapak mau meluangkan sedikit waktu untuk membacanya sekaligus dapat menindak
lanjutinya tentang praktek nepotisme. Kami mohon maaf bila ada kesalahan dalam
penulisan atau ada kata-kata kami yang masih janggal.
Akhir
kalam terimakasih saya ucapkan kepada Bapak ketua dewan, rekan-rekan LSM, media
massa baik cetak maupun elekronik dan kepada seluruh masyarakat Aceh. Semoga
kita selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT. (acehonline.info)
Muhammad.
Warga
Gampong Blang Brandeh, Kuta Makmur
Email
: muhammad.r590@yahoo.com
http://acehonline.info/detail.php?no_berita=12801
Tidak ada komentar:
Posting Komentar