sajak

Senin, 04 Januari 2016

Kisah Kosmonot Rusia yang Fasih Bernyanyi "Rayuan Pulau Kelapa"


Moskwa - Moryami teplymi omytaya (Tanah Airku Indonesia); lyesami drevnymi pokrytaya (negeri elok amat ku cinta); strana rodnaya Indoneziya (tanah tumpah darahku yang mulia); vserdtsax lyubov ktebe khranit (yang ku puja sepanjang masa).
Petikan lirik lagu Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki pasti sempat melekat kuat dalam ingatan sebagian rakyat Indonesia, khususnya pada masa kejayaaan TVRI. Stasiun televisi milik pemerintah ini menjadikan lagu tersebut sebagai penutup siarannya setiap malam. Setelah stasiun televisi swasta menjamur dan TVRI tidak lagi menjadi satu-satunya pilihan, lagu ini mungkin mulai banyak dilupakan orang.
Tetapi tidak demikian dengan di Rusia. Lagu yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia ini masih banyak dikenal warga eks Uni Soviet ini. Tua, muda, sopir taksi, mahasiswa, profesor, bahkan seorang kosmonot legendaris Uni Soviet pun fasih menyanyikan lagu ini!
Gregory Mikhailovich Grechko, pria kelahiran Leningrad, 25 Mei 1931 merupakan kosmonot terkenal Uni Soviet. Gregory Grechko sukses menjalankan tiga misi dengan pesawat luar angkasa Soyuz 17, Soyuz 26, dan Soyuz T-14 milik Uni Soviet. Ia juga berhasil menjelalah bulan dengan misi Solyut 6 EO-1 pada 20 Desember 1977.
Hadir sebagai "tamu kehormatan sahabat Indonesia" dalam jamuan makan malam bersama Ketua DPD Irman Gusman, di Wisma Indonesia Moskwa, Jumat (24/5), Gregory pun menunjukkan kebolehannya menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa dalam versi Rusia yang dia hafal liriknya.
"Saya begitu menyukai lagu ini sehingga tidak pernah lupa liriknya"' ujar Grechko yang langsung menyanyikan lagu ini saat pertama kali berkenalan dengan Dubes Djauhari Oratmangun beberapa waktu lalu.
Bukan cuma Gregory Grechko yang fasih menyanyikan lagu ini. Ludmila, seorang dosen bahasa Indonesia di Moskwa yang berusia lebih dari 80 tahun juga sangat hafal lirik lagu yang di Rusia diberi judul Strana Ratnaya Indoneziya ini. Tidak cuma versi Rusia, tapi juga Indonesia.
Gregory Grechko dan Ludmila merupakan bukti bahwa hubungan Indonesia dan Rusia pernah sangat erat pada masa lalu. Pada sekitar awal tahun 60-an lagu Rayuan Pulau Kelapa dan Panon Hideung sempat begitu populer di Uni Soviet.
Saat ini sejumlah generasi muda Rusia kembali menjadikan lagu Rayuan Pulau Kelapa ini sebagai salah satu lagu Indonesia yang wajib mereka hafal, seperti dilakukan Elizabeta Moskvina dan Kirill Anikeev. Keduanya adalah mahasiswa Universitas Ketimuran Moskwa yang mempelajari bahasa dan sejarah Indonesia serta pernah mengikuti program Darmasiswa. Tidak cuma Rayuan Pulau Kelapa, tapi anak-anak muda Rusia ini juga hafal lagu-lagu dari grup band yang sudah bubar, Peterpan, dan Glenn Fredly.
Menurut Ketua DPD Irman Gusman, lagu Rayuan Pulau Kelapa merupakan bukti bahwa hubungan kedua negara pernah dan akan terus baik meskipun sempat merenggang selama beberapa puluh tahun.
Sedangkan Dubes Djauhari Oratmangun yang juga menyukai musik menaruh harapan agar lagu Rayuan Pulau Kelapa bisa menjadi salah satu jembatan penghubung untuk kembali meningkatkan hubungan dan kerja sama kedua negara di masa yang akan datang.

"Musik dan lagu adalah bahasa universal yang tidak mengenal sekat-sekat pembatas," ujarnya.(beritasatu.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar