lampu yang putih itu menjadi gelap gulita
wajah baru terlihat disisi kiri ku
dengan pesona tua kharisma wibawa
pembawa suasana haru dan duka
dimulai percakapan oleh si pak tua
satu persatu sejarah di ungkapnya
tanpa malu dan ragu ia terus bicara
suka dan luka alur ceritanya
sedikit sumbang namun itu nyata
hirik pikuk suara jangkrik diluar sana
jadi diam tanpa suara
senyap dan hening di tengah cerita
aku sudah larut dalan sesuasana
handphone berdering tidak terasa
perut yang lapar hilang karenanya
sungguh aku telah terlena
diam terpaku tak berdaya
sekian lama ia bercerita
malam lewat begitu saja
sejenak aku bertanya
ada apa di balik cerita ?
ia menjawab dengan suara merdunya
aku seorang manusia yang haus ajan dunia
entah apa maksudnya
ia terus bercerita
anehnya aku masih saja terlena
dari setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya
sungguh merdu terasa di telinga
sampai aku terlelap dibuatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar