“dan barang siapa yang memudahkan orang yang
mengalami
kesulitan maka ALLAH akan memudahkan baginyta di
dunia dan di akhirat” (HR , MUSLIM)
Oleh Jarjani Usman
Bencana,
apapun bentuknya, sering datang menimpa kita menimp tanpa terduga. Tak jarang
bencana seketika mengubah seuasana. Pagi yang cerah, seketika berubah menjasi
mengerikan. Orang –orang yang sebelumnya tergolong berbeda, seketika menjadi
tiada, keadaan ini tentunya sabngat tidak diinginkan siapapun. Kalau misalnya
kali ini bencana banjir yang menimpa saudara-saudara kita, sebelumnya atau lain
kali kita yang menderitanya. Di saar
diselimuti penderitaan karena bencana, yang paling berharga adalah bantuan .
Bagi
yang kebetulan menjadi korban bencana akan merasa bahwa sepiring makanan
menganjal perut atau kain selimut lebih berharga dari bermacam-macam janji
indah. Lebih-lebih janji sering tidak di tepati. Kata-kata yang menumbuhkan
semangat. Lebih berharga dari pada jabatan. Untuk apa puluhan kendaraan mewah
kalau saat itu tak mampu memanggul kita yang terdampar lemas di kubangan lumpur
untuk apa pangkat kelas atas kalau yang paling dibutuhkan taubuh saat itu
adalah pelepas dahaga. Untuk apa jabatan kalai tiba-tiba putus asa .
Karena
itu selagi diberikan kesempatan dan kemampuan, tak wajar bila hanya bertopang
dagu tanpa membantu siapapun yang sedang menderita penderitaan. Disaat sempat
dan mampu, itu bearti kita seddang di uji sejauh man kita mau peduli. Bukan
hanya peduli terrhadap orang lain, tetapi juga peduli terhadap diri sendiri.
Sebab, disaat timbul niat unutk membantu diri sendiri. Sebab, ALLAH memastikan
kan member pahala bagi orang-orang yang ikhlas membatu saudara-saudaranya, baik
saudara-saudara seiman maupun sesama insan.